KRKP wadah aktualisasi program kedaultan pangan

Dimata Said Abdilah salah seorang pegiat sosial yang bergerak di bidang pertanian. Mewujudkan salah satu cita cita bangsa agar berdaultan pangan adalah suatu hal yang harus dicapai di negara agraris seperti Indonesia. Dengan membentuk wadah yang berkonsep kedaulatan pangan dengan nama KRKP (Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan), Said Abdilah selaku Kordinator Nasional membentuk kelembagaannya pada tahun 2003 atas dorongan berbagai kalangan. Menurutnya gagasan KRKP hingga menjadi sebuah wadah diawali kerena dampak dari individu-individu yang tergerak hatinya melihat kondisi pangan yang semrawut penanganannya.

“Setiap orang mempunyai hak untuk makan apa yang dia tanam dan bagaimana dia mendistribusikannya.” , ini yang menjadi dasar KRKP dibentuk. Selain untuk mengadvokasi juga melakukan kampanye tentang kedaulatan pangan.

KRKP selain melakukan kegiatan advokasi dan kampanye, juga melakukan riset dan pengkajian tentang pangan yang melibatkan teman-teman petani dan anggotanya yang tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur untuk berfokus dalam upaya menata tatanan sistem pertanian dan memberikan solusi atas permasalahan yang dialami pelaku usaha pertanian.

Said Abdullah dalam pandangannya menyatakan “Bahwa hari ini pangan masih diatur oleh pasar. Ini yang menjadi problem petani karena masih banyak pangan yang di impor dari luar.”

Sudah sepatutnya petani harus difasilitasi dalam mengatur urusan pasar dimana bukan hanya ditempatkan sebagai Penerim keputusan. Hal teraebut harus didorong oleh peran serta Pemerinta melalui kebijakannya melalui regulasi pembangunan yang kuat dalam konteks yang ada adil bagi petani. Kedaulatan pangan hanya bisa tercapai bila pola konsumsi masyarakat beragam dari sumber alam lokal.

Menurut Survey BPS tahun 2003 – 2013, jumlah petani dari tahun ketahun terus berkurang, seiring jumlah penduduk yang meningkat dengan kebutuhan pangan pokok yang mengikuti trend pertumbuhan penduduk. Melihathal tersebut kedepan situasi pangan di Indonesia akan makin sulit, hal tersebut sangat disadari oleh KRKP, mesti ada langkah konkrit dalam kampanye dan regenerasi petani untuk mendorong secara luas dan serius diseluruh negeri agar tidak terjadi kelangkaan petani.

5 (Lima) tahun terkahir KRKP membentuk pemilihan Duta Petani Muda. Event tersebut dilakukan sebagai tindakan preventif mengatasi krisis petani yang notabene sebagai produsen utama dalam rangkai sistem ekonomi. Menciptakan ajang pemilihan petani-petani mudah mungkin terkesan galmor dan penuh citra, namun hal tersebut sangat efektif ditengah melekatnya stigma, jika petani bukanlah pekerjaan yang menjanjikan, meskipun tiap tahun jumlah sarjana pertanian selalu bertambah.

Penulis : Baharudin